«

»

Berjuang Dijalan Allah SWT

BagikanPin on PinterestShare on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedInShare on Tumblr

h17Berjuang dijalan Allah SWT tidak dapat dilakukan semaunya sendiri atau sesuai keinginannya sendiri. Berjuang dijalan Allah SWT ada tahapan-tahapannya, tahap pertama adalah harus beriman kepada Allah SWT dan rosul-Nya, tahap kedua adalah berdien Islam dan ketiga adalah adanya perintah Allah SWT melalui rosul-Nya untuk mengemban tugas yang diamanahkan. Dengan adanya perintah dari rosul selaku utusan Allah SWT maka dalam melaksanakanya mendapat jaminan yang dapat dipertanggungjawabkan baik didunia maupun di akhirat. Pertanggungjawaban inilah yang akan dijadikan sebagai bukti amal shaleh dalam melaksanakan perintah Allah SWT dan rosul sebagai saksinya.

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan Surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah, 9:111).

Perintah Berperang Dijalan Allah SWT

Berperang itu dirasakan sebagai suatu perintah yang berat bagi orang-orang Islam, sebab akan menghabiskan harta dan jiwa. Lebih-lebih pada permulaan Hijrah ke Madinah. Kaum muslimin masih berjumlah kecil, sedang kaum musyrikin mempunyai jumlah yang besar. Sangat dirasakan berat berperang ketika itu. Tapi karena perintah berperang sudah datang untuk membela kesucian dien Islam, meninggikan kalimatullah, maka segala yang dirasakan berat dan sulit itu terpaksa dikikis habis dan diganti dengan semangat yang tinggi dan keyakinan yang penuh untuk melaksanakan perintah berperang fisabilillah.

Di dalam hidup ini, tidak semua yang dikhawatirkan itu mendatangkan bahaya. Betapa khawatirnya seorang pasien yang pengobatannya harus dengan mengalami operasi, sedang operasi itu paling dibenci dan ditakuti. Tetapi demi untuk kesehatannya dia harus mematuhi nasihat dokter. Barulah penyakit hilang dan badan menjadi sehat setelah dioperasi.

Allah SWT memerintahkan sesuatu bukan untuk menyusahkan manusia, sebab dibalik perintah itu akan banyak ditemui rahasia-rahasia yang membahagiakan manusia. Masalah rahasia itu Allah-lah yang lebih tahu, sedang manusia tidak mengetahuinya. Berikut adalah perintah berperang dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya :

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqoroh, 2:216).

Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. (QS. At Taubah, 9:38).

Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. At Taubah, 9:41).

Hidup Mulia Atau Mati Syahid

Ini adalah sebuah ungkapan yang cukup terkenal, beberapa pemuda kaum muslimin menempelkan sticker-sticker yang berisi kalimat ini di rumah dan kendaraan mereka, sebagian mereka menuliskan dalam motto hidupnya. Kalimat ini menggambarkan cita-cita yang tinggi, hidup dengan kemulian Islam atau kalaupun meninggal dunia, maka diwafatkan sebagai syuhada. Kalimat ini memang sepantasnya menjadi motto hidup kaum Muslimin, karena mereka adalah kaum yang seharusnya memiliki cita-cita yang tinggi. Allah SWT menggantungkan kemulian Islam dengan berjihad di jalannya.

Berjuang di jalan Allah SWT tidak selalu menang dalam kontek fisik, tapi secara prinsip keyakinan berperang dijalan Allah SWT pasti selalu menang, karena kalau menang secara fisik (menang perang) maka akan hidup mulia karena aturan Allah SWT dapat diberlakukan .Apabila mengalami kekalahan fisik (kalah perang) atau terbunuh maka mengalami kemenangan sejati karena menjadi syuhada atau mati syahid yang dijamin masuk Surga. Hal ini pernah terjadi pada jaman rasulullah nabi Muhammad SAW yaitu pada perang Badar dan perang Uhud.

(Allah menolong kamu dalam perang Badar dan memberi bala bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir atau untuk menjadikan mereka hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa. (QS. Ali Imron, 3:127).

Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada’ dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. Ali Imron, 3:140).

Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya ialah neraka jahannam. dan amat buruklah tempat kembalinya. (QS. Al Anfaal, 8:16).

BagikanPin on PinterestShare on FacebookShare on Google+Tweet about this on TwitterShare on LinkedInShare on Tumblr

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda dapat menggunakan tag dan atribut HTML berikut: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>